Hubungan Antara Seni dengan Alam
Manusia
sebagai makluk yang hidup didunia tidak mungkin lepas dari alam karena manusia
merupakan bagian kecil dari alam semesta ini, contoh sederhana pemandangan alam
dengan lukisan pemandangan alam apakah berbeda, jika ada perbedaan esensi maka
disitulah esensi seniman dalam batas antara kita dengan alam.
Apabila
seni merupakan duplikat bentuk luar dari alam maka imitasi yang paling dekat
merupakan pelukisan yang paling memuaskan. Seniman tidak bermaksud
menggambarkan perwujudan yang kasat mata, melainkan ingin menceritakan
tentangnya. Perwujudan itu mungkin merupakan hasil pengamatan atau emosi yang
dirasakan, bukan komunikatif secara jelas dan efektif secara bentuk
sesunguhnya.
Ada
dua metode penciptaan karya seni yang bersumber dari alam, pertama seniman dengan sengaja memanfaatkan apa yang telah dicapai
seniman lain, meniru karya tersebut atau memilih dan mengkombinasikan
keindahannya yang paling asal yaitu alam, dalam hal ini biasanya seniman
menyajikan corak atas dasar studi dari gambar-gambar yang menghasilkan seni
imitative, kedua seorang seniman
berusaha menemukan kualitas tertentu yang belum pernah digambarkan seniman lain
seni sebelumnya.
Alam merupakan
sesuatu yang berdiri sendiri, namun kita merupakan bagian dari alam. Seni tidak
saja mendokumentasikan alam atau peristiwa di dalamnya tetapi menyuguhkan ragam
makna dan tuntunan makna kehidupan (Dharsono Sony Kartika, 2004: 24-25).